Jumat, 06 Maret 2009

NaRasi Interview

SIAP HADAPI UN 2009

Ujian Nasional 2009 merupakan ketentuan lulus tidaknya bagi para siswa SMA yang sudah menempuh selama 3 tahun untuk belajar. Bayang-bayang akan kata tidak lulus selalu membayangi mereka. “ Sempat juga dihantui rasa takut jika ternyata saya mengalami kegagalan, “ kata salah satu siswi SMA yang mengikuti UN tahun ini.
Pada dasarnya, UN 2009 ini berperan sebagai tolak ukur akan kemampuan pemahaman yang dicapai para siswa selama 3 tahun sebelumnya. Kenyataan di tahun kemarin, tambahan pelajaran pada UN, tidak menyurutkan tingkat kelulusan di negara ini. Oleh karena itu, pemerintah sepakat untuk tetap memberlakukan adanya pelajaran tambahan tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Selama ini, para siswa masih mengalami kesulitan untuk membagi waktu mereka. “ Saya merasa bingung, kerepotan, untuk menanti datangnya UN ini,” ungkap salah satu siswi SMA KHADIJAH. Pada kenyataanya, UN tahun ini sangat memberatkan para peserta UN karena nilai minimum kelulusan lebih meningkat dari tahun kemarin. Lebih-lebih dengan mata pelajaran tambahan tersebut.
“ Satu-satunya dengan mempersiapkan mental dengan belajar dan berdo’a. Itu yang paling penting, “ kata Hilda, santri PonPes NU Surabaya. Memang, hanya dengan usaha seperti itu, kita dapat mengurangi rasa stres bahkan depresi yang akan mereka rasakan saat menjelang UN berlangsung.
Mendengar keluhan dari mereka, kebanyakan mereka mengalami kesulitan pada mata pelajaran sesuai bidang studi masing-masing. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai upaya untuk mengatasi semua itu. “Biasanya saya mencari soal-soal prediksi, soal PIB, mengikuti try out dan tak lupa berdo’a, “ jelas anak kelahiran Malang ini.
Bagaimana dengan rencana untuk masuk ke perguruan tinggi?
Rata-rata mereka lebih memilih Perguruan Tinggi Negeri daripada swasta. Mungkin karena mereka ingin meningkatkan pengetahuan dan kualitas pendidikan mereka. Misalnya, para siswa SMA KHADIJAH memilih ITS, UNAIR, dan UNESA sebagai penentuan masa depan mereka.
“ Saya lebih memilih ITS, karena sesuai dengan kemampuan yang saya punya. Selain itu, saya juga mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tua. “ ujar anak yang menginginkan mendapat beasiswa saat masuk Perguruan Tinggi nanti.
Intinya, untuk menempuh UN tahun ini, memang sangatlah sulit bagi para siswa. Sebagai peserta UN, mereka dituntut berupaya untuk lebih bisa membagi waktunya dengan baik. Atau boleh jadi mereka membentuk suatu kelompok belajar. Namun, kelihatannya masih sangat sulit, karena mereka selalu mengurusi aktivitas pribadi mereka masing-masing.


By :
Kn1c4_ S.Khotijah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar